Rabu, 08 Mei 2013

Berawal dari Mimpi


Dikisahkan ada seorang pemuda yang mengawali pekerjaan barunya di ibukota sebagai penulis paruh waktu di sebuah majalah nasional terkenal di Indonesia. Ia hanyalah sosok pemuda kampung yang mengadu nasib ke ibu kota setelah ia selesai merampungkan pendidikannya di sebuah universitas negeri di kota kelahirannya. Setelah cukup lama bekerja di tempat itu, ia mengetahui bahwa pemimpin redaksi majalah tersebut adalah penulis buku terkenal yang karya-karyanya sukses dipasaran. Dan berawal dari pertemuan dengan pemimpin redaksi, ia belajar tentang pengalamannya dalam dunia tulis menulis dan tekhnik-tekhnik menulis yang baik. Kesempatan itu sama sekali tidak ia sia-siakan.
Perlahan tapi pasti, hubungan antara si pemuda dengan pemimpin redaksi ini menjadi sebuah persahabatan yang saling memberi dukungan satu sama lain. Suatu ketika, ia mendengar kabar dari banyak karyawan bahwa akan ada penulis-penulis buku terkenal yang mampir ke kantor redaksi untuk diwawancara sebagai bahan artikel yang akan di muat di majalah tersebut. Si pemuda itu sangat senang dan sangat bersyukur karena salah satu penulis yang diundang datang adalah penulis buku favoritnya. Betapa bersyukurnya pemuda itu dapat melihat dan terlebih berkenalan dengan para penulis itu. Hal ini pun sekaligus memotivasi dirinya.
Pemuda itu teringat kembali akan mimpinya sejak ia duduk di bangku SMP, yakni bertemu dan berbincang-bincang dengan si penulis. Namun untung tak dapat ditolak, jadwal wawancara di undur untuk waktu yang tak pasti. Namun biarpun begitu ia tetap memegang teguh mimpinya dan berkeyakinan kuat kalau ia pasti bisa bertemu dan berbincang-bincang serta dapat mengambil ilmu dari penulis favoritnya itu.
Seiring berjalannya waktu, pemimpin redaksi kembali mengumumkan bahwa ia akan mengundang penulis-penulis terkenal untuk mampir ke kantor redaksi untuk diwawancara guna mengisi tema utama dalam bahasan edisi bulan depan. Kabar itupun dengan cepat menguar di antara para karyawan. Hari yang dimaksud pun tiba, si pemuda sengaja datang lebih pagi ketika pegawai lainnya belum tiba, dan tak disangka ternyata salah satu penulis yang diundang yang adalah penulis favoritnya itu datang lebih awal. Sebuah ide pun terlintas di pikiran pemuda itu, ia berusaha mendekati sang penulis dan mencoba memulai pembicaraan.
Karena sambutan hangat dari pemuda tersebut, si penulis ini pun merasa nyaman dan tak terasa bahwa mereka sudah berbincang-bincang untuk waktu yang cukup lama. Melalui perbincangan itu, si pemuda menangkap banyak hal yang bisa membuat penulis itu sukses dengan karya-karyanya yang luar biasa dan menjadikannya sebuah semangat dan bekal untuk kelak bisa menjadi sama sepertinya.
Sobat, sesuatu yang spektakuler terkadang berawal dari mimpi. Dan parahnya terkadang mimpi itu kerap kali diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh orang lain. Jangan berkecil hati karena memang proses seperti itu harus terjadi dan dialami. Semuanya itu adalah proses menjadi seorang bintang yang dapat bersinar dengan terang cemerlang di tengah kegelapan langit yang sangat pekat. Mulailah bermimpi dan bermimpilah yang besar karena jika tidak mencapai mimpi besar itu, setidaknya kita terjatuh di serpihan kecil impian-impian besar itu.  Dan ketika kita mulai bermimpi, maka iringilah mimpi itu dengan tindakan yang nyata. Jatuh bangun itu soal biasa, yang luar biasa adalah ketika kita tetap berjuang untuk meraih mimpi kita tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar